Kegiatanku: Kopdar HS DIY-Jateng

Pada hari Minggu, 22 Mei 2011, Lala pergi ke Kaliurang, tepatnya ke Wisma Senantiasa. Lala bersama Mami berangkat dari rumah pada pukul 10.00 WIB, Papi pergi mengajar, Lala ikut Kopdar HS DIY-Jateng. Selama perjalanan Lala melihat pemandangan yang indah, sawah terhampar, jalan yang penuh pohon rindang dan gapura yang megah. Sesampainya di Kaliurang, kami bingung, di mana letak Wisma Senantiasa berada? Kami bertanya kepada seorang bapak yang menjaga warung mungil, rupanya kami hanya perlu berjalan lurus terus saja maka kami akan menemukan Wisma Senantiasa. Banyak sekali wisma maupun motel di daerah itu, yang salah satunya kami sangka Wisma Senantiasa. Sampai akhirnya kami melihat ada banyak anak kecil yang sedang bermain dan beberapa mobil yang sedang parkir.

Sebelum Acara dimulai mami berkenalan dengan beberapa orang tua yang menjalani HS, tapi Lala? Lala belum berkenalan dengan seorang anak pun karena kelihatan hanya anak-anak kecil yang ikut. Rata-rata usia mereka di bawah usia Lala.

Sebelum seminar dimulai, Lala dan para anak HS diantar oleh beberapa mobil orang tua HS pergi bermain ke Museum Gunung Merapi. Di museum, kami melihat foto - foto gunung Merapi pasca erupsi tahun 2010. Lala melihat buku tamu almarhum Mbah Maridjan, Sang Juru Kunci Merapi, Lala juga melihat tiruan gunung Merapi, baik yang besar maupun yang kecil. Tiruan gunung Merapi yang kecil berguna untuk memperlihatkan aliran lahar dingin Merapi tetapi, sedang dalam penyempurnaan. Sedang yang besar berguna untuk wahana gempa tiruan. Lala juga melihat ada peta “Ring Of Fire” dan peta gunung-gunung yang ada di dunia, ada juga contoh perabotan yang hangus, rusak, pecah, dan kotor, karena terkena abu merapi.

Kami ditunjukkan oleh penjaga museum tentang lengenda gunung Merapi dan gunung Bromo, perkembangan kawah gunung Merapi dari tahun 1986-2008 dan barang barang yang ada di tempat Pegawasan Gunung Merapi yaitu alat untuk mengukur gravitasi yaitu Gravimeter dan alat yang tidak asing bagi kita yaitu alat untuk mengukur gempa yaitu seismograf, beberapa laptop yang (kelihatannya) jadul, dan contoh bebatuan hasil muntahan gunung Merapi, di museum itu juga ada bioskopnya lho! Sayangnya belum jadi, nanti lebaran baru bisa dioperasikan...

Di tempat itu Lala berkenalan dengan 5 orang anak, yaitu: Tasya, Adel, Iva, dan ada 2 anak cowok yang Lala lupa namanya siapa hehehehe.. Mereka sedikit sebaya dengan Lala, jadi sewaktu diajak bermain lebih nyambung ketimbang dengan anak kecil peserta HS lainnya. Sewaktu di museum kami sempat main lomba lari di turunan depan Museum Gunung Merapi, mainan tebak- tebakkan dan main petak umpet. Lala ditanya oleh Iva berapa umur Lala Lala jawab “11 tahun” dan Lala bertanya kepada Iva dan 1 anak cowok, dan ternyata Lala yang paling tua di acara Kopdar HS DIY-Jateng, karena peserta HS yang setingkat SMP dan SMA tidak datang.

Sepulang dari Museum Gunung Merapi, Lala dan anak-anak lain disuruh makan soto di belakang supaya tidak mengganggu ortu yang sedang seminar. Setelah selesai makan, mami menyusul Lala dan mengajak Lala pulang supaya papi bisa masuk rumah, karena ternyata Papi pulang lebih cepat daripada kami. Kami ingin lewat jalur cepat, maka kami lewat jalan pintas, tapi Lala salah menunjukkan jalan, akhirnya kami lewat jalan lain yang berhubungan dengan stadion. Jadi kami “hampir ” tersesat, untungnya ada 2 kakek yang sedang bersantai di bawah kerindangan pohon, maka mami bertanya arah jalan menuju ke stadion, lalu seorang kakek menunjukkan arah jalan dan kami menemukan jalan yang kami lewati. Papi dan Mami belum makan, jadi Mami membeli nasi padang dan Lala dibelikan lele goreng supaya bisa nemenin Papi–Mami makan, habis itu Lala latihan teater…

Sekian laporan singkat dari Lala, semoga artikel tentang Kopdar HS DIY-Jateng ini bermanfaat bagi orang-orang yang membacanya termasuk semua anggota homeschooling-Yogyakarta… Bila ada yang kurang, silakan ditambahi atau dikomentari, supaya Lala bisa belajar menulis lebih baik lagi…

Terima kasih dan salam Home Schooling

Omah Organik,

Dusun Jenengan, Maguwoharjo, Depok, Sleman, Yogyakarta, Indonesia, 23 Mei 2011

Lala Sidharta

״

Comments

Popular posts from this blog

Contoh Essay LPDP 2022

AYD girls squad

Raya kala