Posts

Showing posts from 2021

Antologi Kisah Patah Hati: Kepingan 1 - "Pamit"

Yogyakarta, 23. 8. 19 Aku pamit ya? Ternyata aku bukan perempuan yang tepat untukmu. Aku tak dapat memahamimu, tak cukup sabar menghadapimu dan tak bisa membantumu tatkala kau sedang depresi. Kau juga tak lagi bisa mempercayakan cerita apapun padaku, setiap topik yang akan kita bicarakan rasanya tidak pernah menemui titik temu. Aku bukanlah orang yang membuatmu ingin berubah dan menghargai ataupun memperjuangkan hubungan ini. Meskipun kita sama-sama lelah, nyatanya kita juga enggan saling mempertahankan hubungan ini. Lagipula, siapa yang mau punya hubungan serumit ini? Kata semua orang, dalam sebuah hubungan, komunikasi adalah kunci dari hubungan yang baik. Namun ketika kau menghilang, kau seolah merasa tak ada pentingnya untuk menghubungiku. Kau tak mencariku sedikitpun, seperti aku tidak pernah ada. Jika aku mengirimmu pesan, kau tak pernah membacanya. Dan ketika aku menghilang, kau tak peduli. Kau tak menunggu pesan dariku, tak seperti aku yang selalu gelisah menunggu kabar darimu.

Adopsi

Beberapa waktu lalu, aku mendengar suara tangisan kucing kecil di dekat rumahku. Pada awalnya, kupikir bahwa itu adalah anak kucing yang baru lahir dan merengek lapar, menanti ibunya untuk memberi makan. Suara kucing tersebut tak berhenti, apalagi saat malam. Ibuku mengeluh, sebab ia sulit tidur. Keesokkan harinya, aku mencari sumber suara. Rupanya memang mereka berada sangat dekat dari rumahku, pantas saja suaranya sangat nyaring. Namun, aku dilarang untuk mendekati mereka. Apalagi, mereka berada di halaman rumah orang, menambah rasa sungkan untuk memastikan keadaan mereka. Lagipula, mungkin saja sebenarnya mereka dipelihara bukan? Tapi ibuku menyanggah dan berkata, sepertinya mereka ditelantarkan, sebab jika dipelihara, mengapa kucing-kucing yang masih lemah itu dibiarkan di luar bahkan saat malam datang? Tangisan itu tak kunjung berhenti. Hatiku semakin tergelitik untuk mengecek keadaan mereka. Aku membulatkan tekad dan berjalan ke ember hitam tempat mereka diletakkan. Dan lihatla

Selamat

*Suatu pagi, di sebuah ruang chat* Y: Aku cape ultah wkwkwwkk Q: Kok capek ultah Q: Aku kesepian, jd caper suka diperhatiin jd banyak yg ngucapin Y: Ywd. SELAMAT ULANG TAHUN YAAAA Q: Wkwkwk. SELAMAT ULANG TAHUN JUGA ADEK ku sayaanngg Q: Gw suka diperhatiin soalnya, melas bgt aku wkwk :( Y: Oh tidak, itu sangat natural Y: Semua orang butuh diperhatikan, cuma kadang masalahnya, siapa? Ada atau engga? Org yg kita harapkan memberikan perhatian atau bukan? . Sama halnya seperti semua orang juga senang diberikan selamat, layaknya hari ini dan segala ingar bingar perayaannya. Hanya saja, ikhlaskah atau tidak? Niatkah, atau hanya sekadar formalitas saja? Kalau kata simbah Sujiwo Tejo: "Di jalur pribadi aku nggak membalas broadcast Maaf Lahir Batin. Hanya kubalas Maaf Lahir Batin yg personal, yg nyebut nama tertuju, yg orangnya mau sedikit capek nulis nama tertuju, YANG ADA TOUCH." Atau kata I Made Andi Arsana: "Kenapa kita kadang merasa perlu menyampaikan ucapan suka maupun duka

Thank You Note

Terima kasih untuk orang-orang yang masih mengingat dan sudah menyempatkan untuk memberikan ucapan selamat ulang tahun kepada saya. Semua itu sangat berarti bagi saya. Terima kasih atas perhatiannya dan terima kasih, karena kalian telah meluangkan sebagian memori anda untuk mengingat saya. Saya memohon maaf atas kesalahan yang telah saya lakukan di masa lalu. Saya juga hendak memohon maaf untuk segala hal-hal baik yang telah saya terima dari kalian dan belum pernah bisa mengembalasnya dengan pantas. Kiranya usia yang baru membawa saya menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Akhirnya, usia baru dan, tantangan baru menanti. Satu tahun lagi untuk saling berproses bersama sebagai kawan dan sahabat. Kiranya kita dilimpahi dengan rezeki, dan kiranya kita diberikanNya rezeki untuk dapat selalu menjaga hubungan yang baik ini. Salam sayang, Clara

World Dance Day

Image
  Tanggal 29 April diperingati sebagai Hari Tari Sedunia, dan beberapa tahun yang lalu aku sempat ikut meramaikan hari ini dengan menari dalam acara World Dance Day yang diadakan di ISI Surakarta, bersama dengan teman-teman dari Nalitari . Menari sudah menjadi hal penting dalam hidupku. Sejak kecil aku telah diperkenalkan dengan tari ballet, walau hanya sebentar. Saat SD, aku hanya menari sesekali saat jam seni. Namun minatku terhadap tari kembali muncul saat aku homeschooling; pada masa ini aku banyak mengambil kesempatan untuk belajar menari, mulai dari tari kontemporer bersama dengan DanceAbility, hingga mengapresiasi budaya sendiri dengan belajar tari Bali di sanggar Saraswati, atau belajar tari piring di rumah. Mengenali beberapa tarian membuatku memahami cara-cara menari. Tari tradisional memiliki pakem dan aturan yang harus diikuti, dengan segala gerakan dan nafas yang diperhitungkan. Sedangkan tari kontemporer memberikan kita ruang untuk mengekspresikan diri, baik emosi positif

Sepatu Fantasi Lili

Suatu waktu, saat aku masih kecil, aku pernah membuat sebuah cerpen anak dan mencoba mengirimnya ke Koran Kompas untuk dimuat pada rubrik anak yang ada setiap Minggu, sayangnya, beberapa bulan kemudian aku menerima naskahku kembali, yang berarti cerpenku ini ditolak untuk diterbitkan. Saat itu aku sangat sedih dan melupakan cerita buatanku ini. 7 tahun kemudian, tepatnya saat ini, aku menemukan kembali kisah ini dan memutuskan untuk mengabadikannya dalam blog ini. Selamat membaca, semoga kalian menikmati!   Lili sedang asyik melukis bersama teman sebayanya, dengan cat yang beragam warnanya, Lili melukis seorang putri cantik dengan sepatunya yang indah di atas kertas. Di sebelahnya ada Mira yang melukis kelinci lucu, Tyo yang hanya menyapu cat dengan asal, dan banyak lagi teman nya dengan berbagai macam lukisan. Sambil melukis, mereka bersenda gurau. “Akhirnya, selesai juga lukisanku” , gumam Lili . “ H ufft, haus nih... minum dulu ah” , lanjutnya. Maka, Lili pun berjalan

To All The Friends I'll Always Love

Years from now, I probably not gonna be the bridesmaid on ur wedding day, or maybe I will never get the memo. All what's left from me is only my ghost and our memories. So I never try to take everything personally anymore, even if you're my best friend. You are indeed my best friend, for now, but we don't know what the future holds; there could be a storm, ravaging us into void. So I'll cherish you and this moment. I'll pray for God for it to last and grow forever, but I won't expect anything, since expectations are root of heartache, Shakespeare said. And if someday you suddenly gone and then you show up from nowhere out of the blue, needing my help, I will do it with no second thought, with no hard feelings, because I know I'll appreciate the moments God has given to me, even if it's just you remembering me in your downs and not your ups. Isn't friend in need is a friend indeed? How can we come this far without having that kind of symbiosis? CS, 15

Facta, Non Verba!

Seorang sopir bus di Amerika bertugas untuk mengantar anak-anak berkulit putih dan hitam ke sekolah. Setiap hari, mereka selalu berebut siapa yang bisa duduk di bangku paling depan. Suatu hari, sang sopir lelah dengan pertengkaran yang tidak ada habisnya ini. Sehingga, saat anak-anak itu masuk ke dalam bus dan mulai berebut tempat duduk, sang sopir berseru " tidak ada kulit hitam atau putih. Hanya ada kulit biru! " Sesaat, mereka terdiam. Seisi bus menjadi hening. Lalu tiba-tiba, seorang anak dari kelompok kulit putih berseru. " oke, kalau begitu, yang berkulit biru muda duduk di depan dan yang biru tua duduk di belakang! ". Dan seketika, seisi bus menjadi riuh kembali. Pada akhirnya gertakan tersebut tidak membuat kondisi ini berubah. Sama seperti apa yang kita alami saat ini. Himbauan, pengumuman, dekrit ataupun sosialisasi, baik itu bersifat lisan maupun tulisan, pada akhirnya tidak berperan banyak untuk mengubah kebiasaan orang yang mendarah daging. Seba

Hujan Hari Rabu

 Ada yang berbeda pada penghujan malam rabu, derasnya bagaikan suara tangisan pilu. Mungkin langit sedang menangisi saya dan anda, yang kini sudah tak lagi menjadi kita. Sebab walau ucapku hanya terpatri pada kata-kata hampa belaka, cintamu telah kaupahat dengan mantap pada setiap batu penjuru. Dan engkau berlaku seolah tak mau tahu, berjalan bahkan berlari, membabi buta, layaknya ingin mengenggam pasir gurun sahara, atau menampung lautan dalam mangkuk kaca. Hamba telah tunakrama dan adharma walau diam seribu kata, dan engkau hanya tertawa, berjalan dan berlalu dalam cedera.   Seandainya kapal ini terus kita paksakan maju Di tengah badai apakah ia masih tetap laju? Mengarung menerjang, namun perlahan binasa, Menggenang tenggelam lalu tiada.   Jogja, 22.02.21

Pria Tanpa Wajah

Hanya bersua di layar cahaya tanpa pernah betul mengenal siapa dia, aku tak pernah tahu betul rupanya; hanya suara kepalanya yang tertuang dalam deretan huruf yang berjejer rapi. Jika aku boleh menebak seperti apa warna suaranya, aku berpikir itu bagaikan warna biru pastel. Aku tak pernah tahu apa hubungannya atau maksud dari itu, tapi entah mengapa, pikiranku berkata demikian. Aku pun tak pernah mengenal asal mula dirinya; hanya sepotong dua keping mengenai dirinya. Satu hal yang aku ketahui, adalah ia hidup di belahan dunia lain, dimana mataharinya baru sepenggalah tingginya ketika mentariku telah terik. Yang sangat aku ketahui pula, adalah betapa kagumnya aku sejak hari pertama aku mengenalnya. Berkenalan dengannya bukanlah hal yang istimewa, kami hanyalah orang asing bagi satu sama lain. Bagiku ia tampak seperti orang yang tak banyak berkata-kata. Ia juga bukanlah orang mudah kusukai dalam selayang pandang; ucapan ketusnya pada awal perkenalan kami sempat menyinggung egoku. “Angk

Days After You Die

Image
Those old photos start to losing its colours Your picture and name on your favorite mug fades away because it has been washed too often now. Your favorite sweaters are being given away, your clothes are nowhere to be found. Those shoes also start to mold. And your cold bed is now so rusty and dusty. One by one people who remember your name and story will eventually die. Your trace in every place became nonexistant and indifferent. Your posessions become nothing but trash. Our chat on every social media become a memory, Which I read every time I miss us Human is no bigger than a stardust in the middle of the universe; Their life is so fragile like the fire on a candle. Just one blow and its light could be no more. Jogja, 09.01.2021

The Scream of the Silence

Image
 She's not feeling okay and she don't know why tried to ask the sea and sky but they just run away and fly and for that, she'll cry yet her tears are dry no matter how hard she tries so then she endeavors to look happy  yet her laugh is wry And still, no one can identify, Sadness in her eye She better not defy that maybe she better die on the summer of July and no one shall comply Finally could she eventually cry Jogja, 05.01.2021

Bittertruth

Image
We talk, we speak and we feel that we can click but the bitter truth has kicked; it's not the only thing I seek I'm sorry cause I decided things too quick when I was happy and feel like on peak but then things turn out to be freak and it feels like I've played tricks all these things may make you sick cause I've made you feel like only a side gig from now on you can call me a prick and others may call me weak for I am giving up too quick Jogja, 05.01.2021