Posts

Showing posts from 2016

Dear 2016-A Little Throwback: Surat kecil untuk 2016

Dear 2016, Tak terasa, ini adalah hari terakhir aku bisa bersamamu... rasanya, baru kemarin 2015 pergi... Terimakasih atas moment yang kulewati bersamamu... suka dan duka, manis dan pahit, lucu dan menyebalkan... moment-moment itu membuat 366 hari bersamamu tampak begitu singkat, hari-hari datang dan pergi begitu saja tanpa beban. Tidak kupungkiri, banyak moment yang sulit kulalui, tapi aku percaya, kau hanya berusaha mengujiku dan melatihku untuk menjadi lebih kuat ke depannya. Karena aku beranjak dewasa... Di tahun ini, aku harus berpisah dengan beberapa dari teman-temanku, baik raga ataupun bersama jiwanya. Namun aku berterimakasih atas orang-orang baru yang kaupertemukan kepadaku... kau tahu? Mereka membuat perasaanku menjadi warna warni dan bagaikan naik komidi putar; kadang diatas, kadang dibawah. Mereka adalah insan yang membuatku jatuh cinta, manusia yang membuatku sakit hati, makhluk yang membuatku selalu tertawa, orang-orang yang menguji kesabaranku dan yang kusayangi.

Academia Mediore 2016: Pribadi Unggul, Penuh Cinta

Image
Pada tanggal 14 Juli 2016 lalu, aku mengikuti pelatihan kepemimpinan Academia Mediore (AM) yang diadakan oleh Gladi Rohani Keuskupan Agung Semarang (GRKAS) selama 8 hari. Meski pada awalnya aku ragu-ragu apakah ingin mengikuti kegiatan ini dengan pelbagai pertimbangan, setelah dibujuk dan disarankan ibuku untuk mengikuti kegiatan AM ini. Aku diantar oleh kedua orangtuaku menuju wisma Santhi Dharma ini. Selama perjalanan aku lebih banyak diam karena kurang bersemangat, malas dan takut. Sesampainya di lokasi acara, kami disambut ramah. Sementara papi mami mengobrol dengan bu Retno dan pak Wawan, aku mendaftar di meja pendaftaran dan mengumpulkan barang-barang yang tidak boleh digunakan selama pelatihan berlangsung, seperti HP, rokok, makeup, barang elektronik lain dan dompet. Setelah mendaftar ulang, mendapatkan nametag, dan penugasan pribadi dari panitia yaitu mengingatkan teman-teman di wisma yang belum mandi, aku segera masuk ke dalam kamar dan mencari tempat tidurku. Di dalam, aku di

Menari Pendet dalam Acara Sarasehan Komunitas PAGI

Pada tanggal 28 Mei lalu, aku menari dalam acara sarasehan yang berjudul “Memahami Keunikan dan Permasalahan anak Gifted, Indigo, Autis dan Pendidikan Berbasis Keluarga” yang diselenggarakan oleh Komunitas PAGI yang merupakan hasil kolaborasi dan terdiri dari grup PBK, Autism Giftee dan Indigo. Acara ini diselenggarakan di Disdikpora dengan bantuan dari banyak pihak. Aku bersiap-siap sejak pagi karena aku harus menari pada pukul 08.00 WIB. Aku mandi, sarapan dan bersiap untuk rias dan memakai kostum. Meskipun periasnya datang sedikit terlambat, kami mampu menyelesaikannya tepat waktu dan kami segera meluncur ke lokasi acara. Di jalan, aku melihat wajahku yang dirias sangat cantik. Baru sekali ini aku merasa sangat percaya diri dengan dandananku! Sesampainya disana, aku difoto oleh tante mona dan setelah itu aku segera menuju ruang transit. Namun di tengah jalan aku dicegat lagi oleh bu Sukinah yang merupakan dosen PLB sekaligus bertugas di bagian Kemahasiswaan UNY. Seusai berfoto,

Hadiah Ulang Tahun Paling Berkesan

13 Mei lalu, saat aku berulang tahun ke-16, aku mengikuti live in bersama Ikatan Keluarga Mahasiswa Katolik UNY yang bertema “hiduplah menjadi berkat bagi sesama” di daerah Paroki St. Perawan Maria, Dalem, Sawit Gantiwarno, Klaten. Kami berangkat bersama dari Student Center sekitar pukul 13.00 WIB dan sampai di kapel pukul 15.00 WIB. Sesampainya di kapel, kami mengengarkan sambutan-sambutan dari ketua panitia CBT, dosen pendamping, dan ketua lingkungan, setelah itu kami diabsensi. Seusai absensi, kami segera “diserahkan” ke keluarga tempat kami live in. satu persatu teman-temanku sudah dipanggil, dan hanya aku yang belum dipanggil. Ternyata tejadi sedikit kesalahan teknis. Akhirnya setelah panitia membuka-buka data, namaku ditemukan, dan aku tinggal bersama di  rumah Bu Priyo. Bu Priyo langsung maju dan saya menyalaminya. Kami langsung berjalan menuju rumahnya. Rumahnya besar, tapi ia hanya tinggal sendiri bersama kucing, ayam dan sapinya. Setelah berganti baju, saya menawarkan

Salam SEMPAK! dan Volunteer Asian Youth Day 2017

Beberapa bulan yang lalu aku diajak oleh mami dan temanku untuk mendaftar sebagai volunteer dalam acara Asian Youth Day (AYD) yang akan diselenggarakan di tahun 2017 nanti. Asian Youth Day adalah sebuah acara besar tempat berkumpulnya perwakilan Orang Muda Katolik seluruh asia dan kali ini, AYD diselenggarakan di Indonesia, tepatnya di Yogyakarta. Pada 7 Mei silam, aku bersama 3 temanku dari UNY yaitu Keket, Mita dan kak Mike mengikuti pembekalan volunteer AYD gelombang pertama. Pembekalan ini diadakan di Wisma Salam, Tempel selama dua hari satu malam. Aku berangkat bersama Keket dan Mita, diantar oleh papi dan mami sekitar pukul 11.30 WIB dan sampai di wisma pukul 13.00. Saat itu masih sepi, pesertanya hanya ada kami bertiga dan ada panitia pembekalan yang masih mempersiapkan registrasi. Sambil menunggu, kamipun mengobrol banyak hal. Tak terasa, waktu menunjukkan hampir jam 15.00 WIB, dan karena aku lupa membawa sikat gigi, kamipun mencari warung terdekat barangkali mereka menjua

Dear You

Dear you, kamu yang suatu malam berkata aku cinta kamu, dan di suatu pagi aku menolakmu. Bukan aku membencimu. Dear you, aku memang menolakmu, namun aku takut kehilanganmu. Aku menolakmu bukan karena keinginanku. Dear you, kamu yang berkata akan menungguku, dan diam diam aku bangga atas kegigihanmu. Apa kau akan benar benar menungguku? Dear you, kamu terkadang menyebalkanku, namun diam diam, aku mulai rindu perhatianmu yang kini mulai pudar. Apa kau mulai bosan menungguku? Dear you, aku yakin waktu dan jarak bisa menyatukan kita, namun kini yang bisa kita lakukan hanyalah menungguku, namun apa kau sanggup? Dear you, percayalah sesuatu yang hebat dan terbaik akan datang bagi orang yang bersabar. Sesuatu dapat menjadi istimewa, indah nan berharga karena kamu merasakan betapa beratnya berjuang untuk sesuatu itu. Jadi, bersabarlah sedikit lagi, karena akupun rela menunggumu. Dear you, untuk kamu yang mulai lelah menungguku, apabila kamu memang tak sanggup lagi, apabila kamu ju

Barangkali

Barangkali kau muncul disaat dan tempat yang tak tepat. Barangkali saja waktu itu kamu tidak memikat hatiku karena aku masih berada dalam kelam. Atau barangkali kau hanya tertarik padaku, bukan menyayangiku. Brangkali kau salah menilai perasaanmu, barangkali saja aku tak peduli namun sesungguhnya aku bingung bagaimana perasaanku. Namun barangkali kau sangat gigih menungguku, atau barangkali kau pergi meninggalkanku dan melupakanku, sama seperti masa laluku. Barangkali kau terlihat jauh, barangkali kau marah, barangkali kau tak peduli lagi. Barakgkali kita menerka pikiran satu sama lain, barangkali kita yakin kita merasakannya, namun tak mampu mengucapkannya. Barangkali perasaanku berubah, barangkali aku berpikir tentangmu, barangkali aku mulai menyukaimu. Barangkali malam ini aku berpikir tentangmu, dan barangkali aku berkata: Barangkali aku merindukanmu CS