Salam SEMPAK! dan Volunteer Asian Youth Day 2017

Beberapa bulan yang lalu aku diajak oleh mami dan temanku untuk mendaftar sebagai volunteer dalam acara Asian Youth Day (AYD) yang akan diselenggarakan di tahun 2017 nanti. Asian Youth Day adalah sebuah acara besar tempat berkumpulnya perwakilan Orang Muda Katolik seluruh asia dan kali ini, AYD diselenggarakan di Indonesia, tepatnya di Yogyakarta.
Pada 7 Mei silam, aku bersama 3 temanku dari UNY yaitu Keket, Mita dan kak Mike mengikuti pembekalan volunteer AYD gelombang pertama. Pembekalan ini diadakan di Wisma Salam, Tempel selama dua hari satu malam.
Aku berangkat bersama Keket dan Mita, diantar oleh papi dan mami sekitar pukul 11.30 WIB dan sampai di wisma pukul 13.00. Saat itu masih sepi, pesertanya hanya ada kami bertiga dan ada panitia pembekalan yang masih mempersiapkan registrasi. Sambil menunggu, kamipun mengobrol banyak hal. Tak terasa, waktu menunjukkan hampir jam 15.00 WIB, dan karena aku lupa membawa sikat gigi, kamipun mencari warung terdekat barangkali mereka menjual sikat gigi. Di tengah jalan, kami bertemu dengan kak Mike.  Kamipun berjalan bersama untuk membeli kebutuhan masing-masing di warung. Seusai dari warung, kami segera kembali ke wisma. Karena acara volunteer sepertinya sudah mau dimulai, mami dan papi pamit pulang.
Sambil menunggu registrasi dibuka, kami menunggu di dekat meja registrasi sambil berisitirahat. Namun karena aku bosan, kemudian aku mengajak Mita, Keket, dan kak Mike melihat sungai yang terdapat di dekat wisma. Kamipun pergi dan duduk di tangga. Namun mendadak, gerimis datang dan kami segera kembali ke atas sebelum hujan semakin deras.
Akhirnya registrasi dibuka. Kami segera menulis nama kami di kolom yang disediakan. Selain itu, kami diminta menaruh barang berharga dan alat komunikasi kami ke dalam sebuah plastik yang nantinya disimpan oleh panitia. Meski aku sedikit khawatir menitipkan barangku dan takut jika sewaktu-waktu ada yang mengabari, aku sangat senang aku bisa sekamar bersama Mita dan Keket. Selain itu, kami mendapat satu kawan baru bernama Angel. Dia juga sekamar bersama kami. Tubuhnya kecil, orangnya baik dan ramah, dan rupanya cantik. Kami dengan cepat menjadi akrab dengannya, seperti sahabat yang sudah sangat lama menjalin pertemanan.
Setelah registrasi dan berkenalan dengan Angel, kami mencari kamar kami. Akhirnya kami menemukan kamar kami, kamar Mangunwijaya. Aku sangat senang karena kamar kami merupakan lokasi yang strategis. Kami tidur di lantai dua dengan pemandangan sunset, sungai dan jembatan yang merupakan perpaduan yang indah sekali, dan lantai pertama adalah aula tempat pembekalan volunteer AYD diadakan. Jadi, kami tidak perlu takut terlambat. Selain itu, tempat tidurnya tingkat, jadi aku bisa menek menek tempat tidur.
Di kamar, kami bersantai. Angel makan, Mita membersihkan tempat tidur, aku bermalas-malasan dan keket masih di meja registrasi, menyelesaikan urusan pribadinya dan menyusul kami ke kamar tak lama kemudian.
Saat kami asyik bersantai, tiba-tiba terdengar lonceng berbunyi. Lonceng itu menandakan bahwa kita harus berkumpul di aula dan acara pembekalan akan dimulai. Kamipun bersiap dan turun ke aula.
Acara dimulai dengan ice breaking. Kami diajak untuk saling mengakrabkan diri dengan teman-teman baru dengan bermain games menirukan bentuk benda yang statis, yang dinamis, dan yang terakhir, kami semuanya yang berjumlah sekitar 60 orang diminta membentuk sebuah mesin raksasa dalam kelompok-kelompok kecil. Setelah ice breaking, kami memasukki materi mengenai pengenalan AYD dan sejarah AYD. Aku merasa terkesiap dengan cuplikan video dari AYD sebelumnya yang diselenggarakan di Korea. Begitu antusiasnya orang -orang sekitar untuk menyaksikan AYD di Korea. Itulah acara yang hendak aku dan teman-teman persiapkan. Begitu hebat dan keren sekali.
Seusai pengenalan, kami beristirahat sejenak dan makan malam. Seusai makan, kami diminta berkumpul lagi dalam kelompok-kelompok kecil dan ditugaskan membuat contoh susunan acara AYD untuk empat hari tiga malam sambil satu persatu dari kami discreening. Selesai membuat contoh susunan acara, perwakilan kelompok diminta maju ke depan untuk mempresentasikan ide masing-masing. Aku sangat kagum dengan teman-teman volunteer, mereka sangat aktif dan memiliki ide-ide yang cemerlang sangat senang rasanya bisa mendapatkan teman baru yang hebat dan yang nantinya akan berkarya bersama, bersama 500 orang volunteer lainnya.
Setelah semua presentasi telah usai, kami diajak ice breaking lagi dan kali ini kami bernyanyi sambil menari. Ditengah ice breaking, aku dilanggil untuk melakukan screening. Aku ditanyai mengenai AYD dan harapanku untuk AYD maupun untuk diriku bersama volunteer AYD ini.
Seusai screening, aku kembali ke aula dan melihat teman-teman volunteer sedang membuat yel-yel untuk volunteer AYD 2017, kami menggunakan jargon SEMPAK yaitu singkatan dari semangat dan kompak.
Selesai membuat yel-yel, kami melanjutkan diskusi-diskusi kecil dan sharing pengalaman dan perasaan kami hingga cukup larut. Akhirnya kami bisa bertemu dengan kasur tercinta pada pukul 01.30 WIB dan saat itu kami sudah tidak mengantuk. Akhirnya kami sekamar mengobrol sebentar dan kemudian aku menemani Keket keluar sebentar untuk merekam renungan hariannya. Saat aku kembali, Mita dan Angel masih asyik mengobrol. Akhirnya kami ikut nimbrung dan tak lama kemudian satu persatu dari kami tertidur dan tinggallah aku dan Keket yang terjaga. Kami bercerita tentang banyak hal hingga akhirnya kulihat Keket mulai mengantuk. Akupun mempesilahkan dia untuk tidur duluan. Saat itu jam menunjukkan pukul 02.30 WIB.
Pukul 04.30, kami dibangunkan oleh teman-teman yang bertugas membangunkan kami sebagai hukuman akibat keterlambatan mereka untuk datang saat acara pembekalan kemarinnya. Kami segera bersiap dan sarapan. Seusai sarapan, kami mempelajari materi mengenai Public Speaking dan kami melihat contoh orasi yang diperagakan oleh salah satu panitia pembekalan volunteer AYD. seusai puas menonton, kami kemudian diminta membuat orasi dan melakukan orasi selama minimal tiga menit di depan teman-teman kelompok yang sudah dibagi sebelumnya.
Aku sangat grogi saat itu. Aku sangat takut. Nafasku berat dan jantungku berdetak cepat. Tangan dan lututku gemetar saat aku diminta mempresentasikan hasil orasi buatanku. Akhirnya aku mulai berorasi sesuai dengan point-point yang sudah aku tulis. Namun aku kehabisan kata-kata ketika catatanku sudah habis sedangkan wktu yang tersisa masih banyak. Akhirnya aku mencoba berimprovisasi namun sayangnya aku kurang cepat berpikir dan memilih kata yang baik dan pantas. Sehingga tiga menit orasiku lebih banyak habis untuk diam.
Aku pikir "penderitaanku" dan hubungan dengan orasi sudah berakhir. Namun ternyata tidak. Kali ini, kami diminta untuk berorasi DI DEPAN UMUM!!! Aku sangat gugup namun aku bersyukur bahwa kelompokku ditempatkan di pinggir jalan raya. Orang-orang tidak terlalu mengacuhkan kami yang berteriak tanpa jelas di pinggir jalan. Itu sedikit mengurangi gugupku.
Seusai orasi, kami diperbolehkan kembali dan menimati snack yang disediakan panitia. Dan selanjutnya, kami diajak untuk merefleksikan apa yang dilakukan selama pagi ini dan hari hari sebelumnya?
Seusai refleksi kami diajak berkumpul di kapel untuk misa. Dan seusai misa barang-barang berharga yang ditipkan dikembalikan dan kami diminta unuk berkemas dan makan siang. Seusai makan, aku segera pulang bersama Keket dan Mita. Karena kami sangat kelelahan, maka kami tertidur sepanjang perjalanan pulang.
SEMPAK! SEMangat dan komPAK! Semangatku, semangatmu, NYOH!

Comments

  1. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  2. Hahaha......
    SEMPAK terus.

    Liebe

    Deine Michael :v

    Nb: sungai » kali, wisma salam tempel -_- » Wisma salam magelang.

    ReplyDelete
  3. me to lala :D -> "seperti sahabat yang sudah sangat lama menjalin pertemanan."
    SemPak terus yak :D

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Contoh Essay LPDP 2022

AYD girls squad

Raya kala