Pelajaran Penuh Makna dengan Metode STEAM
Ketika aku masih berkuliah di jurusan bahasa Jerman aku memiliki nilai yang tidak terlalu bagus dalam mata kuliah menulis. Dalam belajar bahasa aku lebih suka banyak berbicara. Dosen dan teman-temanku juga kadang mengatakan bahwa aku berbicara cukup lancar dan baik dalam bahasa Jerman. Hal ini juga terbukti dengan nilai mata kuliah berbicaraku yang relatif lebih baik dibandingkan dengan keterampilan bahasa lain. Beberapa kali aku sempat berpikir, bagaimana kalau aku menjadi penerjemah lisan, atau kalau dalam bahasa Jerman, disebut Dolm etscherin . Kenapa tidak ? kan aku bisa berbicara Indonesia dan Jerman dengan cukup lancar. Beberapa waktu kemudian, tepatnya di awal Februari lalu, aku mengikuti sebuah workshop pendidikan yang diselenggarakan oleh krya.id dan APRINUS. Sambil belajar, aku sekaligus diminta untuk membantu ketika acara berjalan. Karena aku merasa bahwa kegiatan ini sangat menarik dan aku dapat belajar banyak di kesempatan ini, tentu saja tanpa berpikir dua kali, ...