Pelajaran Penuh Makna dengan Metode STEAM
Ketika aku masih
berkuliah di jurusan bahasa Jerman aku memiliki nilai yang tidak terlalu bagus
dalam mata kuliah menulis. Dalam belajar bahasa aku lebih suka banyak
berbicara. Dosen dan teman-temanku juga kadang mengatakan bahwa aku berbicara
cukup lancar dan baik dalam bahasa Jerman. Hal ini juga terbukti dengan nilai
mata kuliah berbicaraku yang relatif lebih baik dibandingkan dengan
keterampilan bahasa lain. Beberapa kali aku sempat berpikir, bagaimana kalau
aku menjadi penerjemah lisan, atau kalau dalam bahasa Jerman, disebut Dolmetscherin. Kenapa tidak? kan aku bisa berbicara Indonesia dan Jerman dengan cukup lancar.
Beberapa waktu
kemudian, tepatnya di awal Februari lalu, aku mengikuti sebuah workshop pendidikan
yang diselenggarakan oleh krya.id dan APRINUS. Sambil belajar, aku sekaligus diminta
untuk membantu ketika acara berjalan. Karena aku merasa bahwa kegiatan ini
sangat menarik dan aku dapat belajar banyak di kesempatan ini, tentu saja tanpa
berpikir dua kali, aku memutuskan untuk ikut membantu (meski belum tahu harus
membantu apa).
Workshop yang
diselenggarakan oleh krya.id dan APRINUS membahas tentang STEAM, yang merupakan
singkatan dari Science, Technology, Engineering, Art and Mathematic. STEAM
adalah sebuah pendekatan dalam pembelajaran untuk mendidik anak secara
menyeluruh, tidak hanya dalam satu bidang saja. Tujuan dari pendekatan STEAM
ini adalah agar pelajaran yang diterima oleh anak dapat diaplikasikan untuk
memecahkan masalah di kehidupan nyata dan mempersiapkan mental anak yang siap
berinovasi.
Dalam
kesempatan ini, aku ternyata aku diminta untuk membantu menjadi penerjemah bahasa
narasumber yaitu Mr. Turner Lam. Hal ini dikarenakan oleh Pengajar Tsing Hua Steam
School Taiwan ini tidak bisa berbahasa Indonesia dan beberapa peserta tidak
fasih berbahasa Inggris. Karena waktu yang terbatas, aku tidak menerjemahkan
seluruh topik yang dibahas oleh Mr. Turner, melainkan hanya intinya saja. Hal ini
tentu cukup menantang, sebab aku harus memilih bagian mana yang harus
ditekankan dan bagian mana yang bisa dibuang, sebab menurutku, topik dan kisah
yang diceritakan oleh Mr. Turner menarik. Tantangan lain yang harus dihadapi
adalah aksen singlishnya yang begitu kental kadang cukup membuatku bingung,
serta “kelelahan otak” untuk terus menerus menggunakan bahasa Inggris atau
harus memproses banyak informasi terkadang membuatku lupa apa yang harus
diterjemahkan (#tepokjidat)
Sambil membantu menerjemahkan, aku jadi dapat lebih paham mengenai
materi yang dibawakan oleh founder Edu Aquitas Singapore mengenai STEAM. STEAM
adalah singkatan dari Science,
Technology, Engineering, Art, and Math. STEAM merupakan salah satu metode untuk
mendidik anak yang diprakarsai oleh Amerika. Kurikulum sekolah di Amerika baru mengajarkan
matematika tingkat lanjut di kelas XI, cukup terlambat apabila dibandingkan dengan
Indonesia yang mulai mengajarkan matematika tingkat lanjut di kelas VII. Pendidikan
pada umumnya juga masih menganggap bahwa setiap mata pelajaran hanya berguna
untuk pelajaran itu saja dan tidak memiliki relasi antar pelajaran. Padahal,
apabila pelajaran-pelajaran ini dikombinasikan, peserta didik dapat memiliki
inovasi yang mengagumkan. Oleh karena itu, STEAM dibuat dengan tujuan untuk
membuat pelajaran sekolah lebih terintegrasi dan berkesinambungan dalam menyelesaikan
permasalahan yang ada di kehidupan nyata (problem
based learning). Siswa pun menjadi paham, bahawa setiap materi yang mereka
pelajari benar-benar memiliki arti dalam kehidupan nyata. Bukan sekadar
rangkaian rumus tanpa makna.
Pada mulanya STEAM dikembangkan oleh presiden Barrack Obama dengan nama
STEM. Pemerintah Amerika menggelontorkan dana yang sangat besar untuk proyek
pengembangan metode ini. setelah Barrack Obama turun, STEM dikembangkan lagi
oleh Donald Trump, lagi-lagi dengan curahan dana yang sangat deras. Saat ini
STEAM sudah mulai dikembangkan tidak hanya di Amerika, namun juga di Singapura,
Taiwan dan banyak negara lain. Saat ini di Indonesia, aplikasi STEAM salah
satunya dapat dilihat melalui metode pengajaran yang dilakukan oleh Krya.id
Comments
Post a Comment