Berkunjung ke Noble Academy



Pada hari Sabtu, 22 Februari lalu aku berkesempatan untuk bertandang ke Noble Academy yang menyelenggarakan acara seminar mengenai Gifted. Sebelumnya, nama Noble Academy sudah beberapa kali terdengar dan aku sudah sedikit diceritakan mengenai tempat ini. Hal ini membuatku semakin ingin melihat tempat ini secara langsung. Adanya acara tersebut bagaikan pucuk dicinta ulam pun tiba. Aku dan ibuku tidak menyia-nyiakan kesempatan itu dan tanpa ragu langsung mempersiapkan diri untuk berangkat ke Jakarta!
                Kami berangkat dengan kereta malam. Sambil menunggu kereta, kami menyantap makan malam di restoran stasiun diiringi dengan lagu keroncong dan tetesan hujan yang turun dengan lebatnya di atas atap. Sesekali petir menggelegar, membuatku merasa sedikit takut. Seusai makan, kereta kami tiba. Kami pun bergegas memasuki gerbong dan mencari tempat duduk kami, karena lelah, aku langsung terlelap.
               Saat subuh, kereta kami tiba di Jakarta. Kami agak kaget ketika mengetahui kereta kami tidak berhenti di Senen, tetapi di Stasiun Jakarta Kota. Ini adalah kali pertama aku dan ibuku sampai ke stasiun ini, sehingga kami sedikit bingung. Setelah melihat di Internet, ternyata tempat wisata Kota Tua (dan beberapa museum lain) terletak sangat dekat dari stasiun ini. Stasiun yang berada Jakarta Barat ini membuat kami lebih santai untuk pergi ke Noble Academy yang terletak di area yang sama. Sehingga kami memutuskan untuk menghabiskan Sabtu pagi kami untuk berjalan-jalan di Kota Tua terlebih dahulu.
                Kota tua di pagi buta setelah hujan; udara sejuk, jauh dari hingar bingar, dan masih lengang dari manusia. Kami berjalan di tengah lapangan yang luas dengan leluasa, sambil sesekali mengambil foto bangunan-bangunan tua yang ada di dalam kompleks tersebut. Setelah puas memotret, kami pun duduk di kursi yang telah disediakan sambil menunggu Museum Sejarah Jakarta buka. Barangkali, kami bisa singgah dan belajar sedikit tentang tempat ini. Sambil menunggu, kami memperhatikan sekeliling yang mulai dipenuhi orang-orang yang berdatangan; anak sekolah, rombongan ibu-ibu, keluarga, pasangan yang sedang berfoto pre-wedding, dan beberapa orang yang berolahraga.
Jam menunjukkan pukul 08.00, yang berarti waktunya museum mulai beroperasi. Kami segera berjalan ke pintu masuk. Disana tertera informasi bahwa untuk memasuki museum, kami harus memiliki kartu JakCard. Kartu itu dapat kami beli seharga Rp35.000,- dan memiliki saldo sebanyak Rp20.000,-. Adapun harga tiket masuk per orang berkisar antara Rp2.000,- hingga Rp10.000,-. Menurutku sistem kartu ini tidak terlalu efektif, sebab tidak semua orang berasal dari Jakarta dan akan sering menggunakan kartu itu. Selain itu, harga tiket yang murah membuat saldo yang ada di dalam kartu menjadi lewah. Meski demikian, karena aku terlanjur merasa penasaran, aku memutuskan untuk tidak banyak protes. Di depan pintu masuk, aku dicegah petugas museum untuk mendekat, “tunggu sebentar ya, masih siap-siap” katanya. 10 menit berjalan, 20 menit berjalan… belum ada orang yang diperbolehkan masuk, sementara hari semakin siang dan kami harus segera berangkat ke tujuan berikutnya. Akhirnya, aku dan ibuku memutuskan untuk tidak jadi masuk dan segera mengambil angkutan online untuk pergi ke Noble Academy.
Beruntung, jalanan Jakarta di hari Sabtu tidak terlalu ramai. Kami tiba di gedung SOHO Capital tepat waktu, setelah sebelumnya mencari-cari dan bertanya kesana kemari. Penjagaan gedung cukup ketat dengan adanya gerbang x ray untuk memindah barang kami dan tentu saja, kami sendiri. Untuk mencapai kantor Noble Academy, kami harus menyerahkan kartu identitas untuk ditukar dengan kartu akses. Setelah masuk, kami segera menuju lift, sebab Noble Academy berada di lantai 25. Tinggi sekali! Sistem lift disini juga cukup berbeda. Kalau biasanya kita hanya memencet tombol naik atau turun, kami terlebih dahulu harus memencet nomor lantai yang dituju. Panel tersebut kemudian akan menunjukkan lift nomor berapa yang akan membawa kami ke lantai tersebut. Wow keren!
Lift membawa kami dengan kecepatan tinggi, bagaikan pesawat yang hendak lepas landas. Telingaku terasa sedikit sakit. Dalam waktu singkat, kami telah sampai di lantai 25. Pemandangan yang indah membuatku tak ingin melewatkan momen tersebut dan mengabadikannya dengan kamera ponsel. Setelah memotret, kami melanjutkan langkah kami ke Noble Academy.
Acara dimulai dengan sesi pembawaan materi oleh bu Dr. Evy Tjahjono, M.Ed. mengenai pentingnya pendidikan anak gifted yang berbeda. Topik yang dibahas antara lain adalah pengertian anak gifted, perkembangannya dan bagaimana penanganan yang tepat. Setelah itu sesi dilanjutkan oleh foounder Noble Academy, bu Nancy Mewangkan. Beliau bercerita tentang prosesnya bersama anak-anaknya hingga akhirnya memutuskan untuk mendirikan Noble Academy. Selain itu, bu Nancy juga menceritakan bagaimana proses pembinaan SDM dan Kurikulum yang digunakan di sini. Beliau sempat mengundang ibuku maju ke depan untuk bercerita tentang PSGGC Jogja. Acara kemudian dilanjutkan dengan presentasi siswa Noble Academy yang memaparkan ide mereka untuk membuat Jakarta menjadi tempat yang lebih hijau dengan mengolah sampah dan pembangunan gedung ramah lingkungan serta tata kota yang meminimalisir adanya kesenjangan sosial.
Seusai rangkaian acara tersebut, peserta seminar diajak berkeliling Noble Academy. Sementara itu, aku, ibuku, Bu Evy dan Bu Nancy masih mengobrol sebentar di ruang acara. Setelah bu Evy berpamitan, kami ikut masuk dan melihat isi di dalam Noble Academy. Ruang pertama yang kami lihat adalah ruang VR. Menurut bu Nancy, ruang ini dapat digunakan untuk berbagai pelajaran seperti sejarah, geografi, hingga sains. Setelah itu kami melihat dua lab yang dimiliki oleh Noble Academy. Kami tidak sempat melihat seluruh ruangan, sebab kami beberapa kali sempat diajak ngobrol oleh peserta seminar lain yang ingin berkenalan. Kami pun beranjak ke ruang tengah dan duduk disana. Aku berbicara dengan Kolbi, salah satu anak Noble Academy yang suka menulis, sementara ibuku berbicara dengan orang tua murid Noble Academy lain. Karena hari sudah mulai sore, kami berpamitan dengan seluruh staff Noble dan berterima kasih sudah menyambut kami dengan sangat baik. Kami disambut begitu hangat dan pulang dengan banyak bingkisan dan teman baru. Kami pun melanjutkan perjalanan menuju Jakarta Utara, tempat Opa dan Oma ku tinggal, dengan menggunakan busway.
Waktu kami seharian ini kurasa kurang untuk melihat dan mengobrol lebih jauh. Aku berharap semoga di lain kesempatan kami bisa mengunjungi tempat ini lagi untuk belajar lebih banyak.

Comments

Popular posts from this blog

Contoh Essay LPDP 2022

AYD girls squad

Raya kala