Bertemu Dengan Designer Internasional Lia Mustafa

Di hari Rabu, tanggal 6 Februari 2012, saya, dan anggota Koper mandiri lainnya, akan bertemu dengan designer internasional terkemuka Lia Mustafa di kantornya House of L’mar jam 14.00 WIB. Duh, deg – degan nih (enak dong segerrrrrr!). Di dalam perjalanan aku merasa penasaran. Bagaimana rupa Tante Lia Mustafa? Apakah beliau suka dengan anak – anak? Apakah ia senang berbicara dan ramah? Duh bingung nih! Tapi rasa penasaran saya mengalahkan rasa bingung saya.

Akhirnya sampai lah kami di House of L’mar, saya belum tahu apa sebab nama kantornya House of L’mar, tapi setelah berbincang dengan Tante Lia saya baru tahu (gak tempe sekalian?) ternyata itu singkatan dari nama keluarga mungilnya yaitu: Lia,M ,Aryando. Setiba di House of L’mar kami disambut oleh Lala U aku turun membawa perlengkapanku lalu saya menaruhnya di dalam kantor House of L’mar dan bermain bersama Lala U dan Agil sebentar. Lalu kami dipersilahkan masuk ke ruangan Tante Lia oleh salah satu staf House of L’mar tersebut.

Lalu kami masuk, dan memilih tempat duduk yang menurut kami semua nyaman untuk diduduki. Tetapi Om Seno belum datang, rupanya Om Seno sedang membungkus paket jadi ia minta ijin untuk datang terlambat. Setelah kami berkenalan dengan Tante Lia, kami melihat tentang Tante Lia Mustafa. Mulai dari nama lengkapnya, tempat dan tanggal lahirnya, organisasi yang diikuti, nama keluarganya, dan pernah menjabat sebagai apa di organisasi – organisasi itu. Setelah itu ia juga bercerita tentang hidupnya hidupnya sangatlah pahit. Ia tidak tinggal dalam keluarga yang kaya, tapi sederhana. Dari bangku sekolah dasar sampai kuliah jurusan ekonomi ia dibiayai akan tetapi karena kuliah jaman dahulu termasuk cukup mahal, selain dibiayai oleh orangtuanya, ia juga magang di sebuah sanggar senam. Saat itu ia kuliah pagi, bekerja sore, pulang dalam keadaan lelah sehingga tidak sempat belajar. Tapi karena ia berkuliah jurusan ekonomi, pekerjaan magang itulah, praktik bagian ekonomi, bukan hanya teori. Sehingga ia sangat mengerti ilmunya, bukan hanya kulitnya, tapi juga isinya. Saat ujian , tanpa belajar, tanpa bantuan, ia dapat lulus! Tak beberapa lama berselang, ayah tante Lia Mustafa meninggal dunia. Karena ia adalah anak sulung, dan satu – satunya perempuan di keluarganya, sedangkan kedua adiknya adalah laki – laki, tante Lia memutuskan untuk berhenti kuliah dan memilih untuk bekerja, karena siapa tahu ia bisa dapat jodoh yang lebih baik, sedangkan kedua adiknya, adalah calon kepala keluarga. Ibunya meminta untuk tidak menjadi penari, maka tante Lia bekerja di percetakkan, gaji pertamanya adalah 50.000 rupiah. Suatu hari ada temannya yang sakit tidak bisa mendatangi kliennya, sehingga Tante Lia yang menggantikannya, dan kliennya meminta tante Lia untuk menggambar baju – baju, tante Lia bingung, karena selama ini ia tak pernah menggambar, akhirnya dicobanya untuk menggambar baju- baju. Awalnya pasti memang jelek, tapi lama kelamaan gambarnya bagus, itu semua karena satu hal yaitu latihan, ingat pepatah “ala bisa karena biasa”?

Setelah menceritakan pengalaman panjangnya itu, mengapa ia bisa menjadi designer, sekarang kegiatan, tapi sebelum kegiatan dimulai,kami berbincang sedikit tentang Fashion show, musik di acara fashion show, dan dandanan anak – anak saat fashion show. Saya juga menyerahkan dua buah gambar gaun karyaku, wah gambarku dipuji lho, tante dian juga membawa gaun buatannya lho! Sama juga dipuji, kata tante Lia, tante Lia tidak akan menyalahkan semua gambar dan semua karya karena setiap orang punya imajinasi yang berbeda. Lalu dimulailah acara berkreasi, tante memberikan kain, dan busa untuk dibentuk sebagai orang dan kertas sebagai pigura terserah mau dikreasikan apa saja karena tante Lia tidak akan menyalahkan semua gambar dan semua karya karena setiap orang punya imajinasi yang berbeda. Saya membentuk gaun rok mini, dengan orang model manga (karena hanya bisa menggambar model itu saja J) uuh lumayan susah ya menggunting kainnya, kurang tajam sih gunting saya!

Setelah sekian lama membuatnya, akhirnya selesai juga! Saya keluar sebentar karena harus minum susu, lalu masuk untuk membereskan tas saya. Lalu setelah itu kami melihat karya – karya tante Lia bagus – bagus lho! Setelah selesai kami pamit pulang, uuh sedih deh, semoga kita dapat bertemu dengan tante Lia Mustafa Lagi

THE 3ND

Comments

Popular posts from this blog

Contoh Essay LPDP 2022

AYD girls squad

Raya kala