Berkunjung Ke Ledok Sambi



Pada hari Sabtu (7/1/12) kami melakukan acara perdana di Ledhok Sambi, Kaliurang. Di sana kami bermain sambil belajar.

Kami berangkat bersama Tante Ully, Om Ical, Agil, Lala(nama aslinya Nabila, biasa dipanggil Lala, karena jadi lebih sering bertemu, ia dipanggil Lala U, kalau saya dan Lala U dipanggil, biasanya dipanggil Lala berdua hehehe.), pukul 08.30 dari pintu timur Stadion Maguwoharjo, menuju ke Ledhok Sambi. Saya sudah membawa pelengkapan yang banyaaaaak sekali, baju ganti perlengkapan mandi, bekal makan siang dan minum, waaaah komplit dech!!!!

Selama perjalanan, saya hanya bercanda bersama Papi dan Mami di mobil. Om Ical mengendarai mobilnya cepat sekali, mobi jeep sih ….jadi lincah. Akhirnya kami sampai di Ledhok Sambi, kami disambut ramah oleh penjaga Ledok Sambi, Pak Didi namanya. Oh iya,tempatnya sangat sejuk, nyaman, dan indah. Kami langsung turun ke tempat untuk berkumpul. setelah melewati banyak “rintangan” yaitu tangga, sungai super kecil, dan jembatan miring(bukan sengaja didesain begitu, menurut Om Ical, jembatan tersebut miring karena terkena lahar dingin, jadi miringnya didesain oleh alam J) dan naik tangga batu, kami duduk di tempat mendarat flying fox, untuk istirahat sejenak. Karena perjalanan dari atas ke tempat mendarat flying fox harus berjalan selama lima menit, ditambah bawaan yang banyak, capai sekali.

Kami tinggal menunggu keluarga Om Seno…. Lala U mengajak saya dan adiknya, Agil bermain di sungai. Saya mengganti sepatu dengan sendal karet. Karena arusnya deras saya mengajak Lala U bermain di bebatuan saja. Karena saya takut kaki saya sakit dan tergores karena belum terbiasa, dan kasihan melihat Agil hanya menunggu dengan muka jenuh. Kami bertiga akhirnya bermain di bebatuan dekat “danau” kecil. Kami memanjat batu besar itu, lalu melompat ke batu besar lain didekatnya.

Setelah agak lama, kami mulai merasa bosan bermain di sana…. tapi Om Seno belum juga datang, saya mengajak Lala U untuk naik dan bermain yang lain. Saya berjalan ke arah kolam kecil yang ada sebuah rakit yang ditututup terpal, awalnya,saya tidak tahu apa fungsinya, lalu saya diajak Pak Didi untuk menaikinya, karena masih takut – takut, saya mempersilahkan Lala U untuk menaikinya lebih dahulu, sambil mengamati. Melihat Lala U bermain dengan sangat seru aku jadi ingin mencoba…

Dengan takut-takut saya menaiki rakit kecil itu caranya duduk perlahan – lahan di rakit kecil itu, lalu,saya menarik tali yang sudah di sediakan. Setelah sampai diujung, saya membalikan badan pelan pelan setelah itu aku menarik lagi tali yang ada pada ujung yang lain.

Kami lalu mencoba menaikinya berdua bersama Lala U,harus seimbang lho…agar tidak jatuh tercebur ke dalam air…. bolak – balik empat, bahkan enam kali, seru sekali! Kami berteriak – teriak takut jatuh. Akhirnya kami capai, ingin selesai saja,saat kami keluar dari kolam, akhirnya saya melihat Om Seno dan Tante Dian datang dengan menggendong Qonita, dan baru naik tangga batu. Tapi karena aku basah, Saya tidak mau menyentuh Qonita, nanti Qonita jadi basah dan kotor.

Lalu kami pun diajak oleh Papi untuk belajar tentang tumbuhan. Pak Didi, Tante Ully, Om Ical, Lala U, Agil, dan Mami ikut bersama kami. Lala U, saya dan Agil belajar dengan mengambil dan mengamati dedaunan dengan berbagai macam bentuk tulang daun. Pak Didi juga ikut mengajar lho,tentang manfaat berbagai macam daun… karena anaknya juga kuliah jurusan biologi, kami, baru tahu, ternyata bunga putri malu (mimosa pudica)dapat menjadi obat batuk alami,dengan cara memakannya. Saya juga sempat mencicipinya, rasanya hambar . Pak Didi juga mengatakan, ada daun (sayang, saya lupa namanya)yang dapat dijadikan sebagai sayur dan sangat bermanfaat untuk kesehatan tubuh,dan banyak tanaman lainnya ada yang dapat menjadi obat luka, kanker dan lain - lain.

Selanjutnya Pak Didi dan Papi bercerita apa, saya tidak tahu persis, karena kaki saya tidak sengaja menginjak dan digigit oleh semut merah , sakit dan gatal. Rupanya Lala U juga digigit oleh semut merah, jadi kami berdua berlari menuju ke arah danau kecil, dan merendam kaki di dalam air. Syukurlah, kaki kami tidak membengkak, padahal di saat biasa pasti membengkak lho! Mungkin karena kaki kami direndam lamaaaa sekali ya?

Akhirnya pelajaran tentang daun2an di kebun selesai. Satu per satu dari kami, kecuali Mami semua turun ke sungai, untuk bermain air sambil belajar tentang batu2an bersama tante Ully. Mami tidak mungkin bermain air, kakinya disengat serangga sehari sebelumnya dan bengkak, jadi sakit sekali L! kasihan ya?

Oh iya, kami punya teman baru lho, namanya Atar, ibunya bernama Tante Dita, dan ayahnya Om Dayat, kami berkenalan, saat kami berada di sungai bersama.

Lala U mengajak saya membuat bendungan, seru sekali kami menyusun batu itu satu per satu besar dan kecil, Om Seno, juga membantu membuat bendungan lho! Meskipun bendungannya tidak jadi,tapi kami puas, karena 75% jadi. Karena sudah siang, kami akhirnya, mandi, lalu , makan,kami makan dengan lahap jadi sangat puas. Selesai makan kami ke mobil masing – masing, lalu pergi ke villa aissa untuk survey tempat, kalau – kalau ada acara besar sayangnya, Om Dayat harus pamit pulang karena ada janji.Di villa aissa Saya dan Lala U bermain ayunan dan berlomba siapa yang bisa paling tinggi?

Saatnya pulang! Sedih sekali, aku harus berpisah dengan Lala U dan Agil, tapi ada juga perasaan puas, meskipun hati sedih… kami masuk ke mobil masing – masing dan menuju jalan besar, saat di perempatan kecil sebelum jalan besar kami lurus menuju ke Museum Gunungapi Merapi,(Nach ini hasil bujuk rayu saya….alias di luar rencana semula….hehehe). Di sana kami melihat lihat, hanya sebentar, karena sudah hampir jamnya tutup….sedihnya L (Ini menginspirasi kunjungan#2 Koper Mandiri. Tunggu tulisanku beerikutnya ya….. J

Setelah dari Museum Gunungapi Merapi, kami akan pulang (kukira). Sebelumnya, kami mengisi dompet papi dahulu lalu memberi minum mobilku (membeli bensin) lalu lho kok nggak ke arah selatan sih, malah ke utara, ooh Papi Mami butuh segelas kopi untuk menghangatkan badan…..kami pun menuju ke Tlogo Putri ….lalu kami makan minum disana aku minum coklat susu, dan sate kelinci, yummy!

Selesai aku makan, hujan turun dengan deras …….aduuuh…gak bisa pulang dech! Untung sudah bawa payung ditunggu agak reda dahulu, baru kami akan turun pulang ke rumah. Karena pakai aku pakai sepatu, dan jalannya becek, aku minta digendong Papi, asyik….digendong papi menuruni tangga, menembus hujan!

Dalam perjalanan pulang dari Tlogo Putri , kami mampir membeli jadah tempe, lalu kami pulang ke rumah. Setiba di rumah,saya memberikan sebagian jadah tempe ke tetangga sebelah sebagai oleh2 J . Setelah itu kami pun makan, mandi dan tidur…karena hari sudah malam.


àJTAMATJß

Comments

  1. Seru! Tambahkan foto2nya supaya makin seru. Terus nulis ya.

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Contoh Essay LPDP 2022

AYD girls squad

Raya kala