Buaya Masuk Kampus
“Aaaaah, ada buaya dan ular!”
“Tenang, ularnya di dalam kandang kok, yang di
luarpun, sudah jinak...”
Ada apa ini? Oooh,
rupanya sedang ada acara BioFair, acara tahunan yang diselenggarakan oleh
fakultas biologi UAJY; disana ada berbagai macam reptil, mulai dari kura-kura,
iguana, ular sampai buaya juga ada
disana. Tidak perlu takut memegang ularnya. Karena ada pawangnya, dan lagi,
pawangnya ramah lho!
Selain ada ular,
ada juga perlombaan, kemarin (April 25, 2014) misalnya, ada perlombaan debat,
dan pembuatan prakarya dari barang bekas untuk siswa SMA... unik-unik lho..
misalnya, salah satunya, kursi dari kardus bekas yang dilipat lipat, hasil
karya mereka, dipajang hari ini di depan peserta lomba kuis “numero uno”.
Numero uno, adalah
permainan kuis yang memiliki peserta yang cukup banyak pada awalnya. Para
peserta biasanya duduk di lantai, dan disediakan papan tulis kecil, spidol, dan
penghapus. Para peserta harus menjawab soal, dan menaruh jawaban diatas kepala.
Numero uno di UAJY memiliki peserta siswa SMA, dan hanya diberi 2 pilihan, jadi
mudah dan kurang seru, apalagi aku yang ikut-ikut nonton saja bisa jawab...
(-_- #sombong) Jangan bilang sombong dulu dong... setelah semua peserta
tereliminasi, dan tersisa satu peserta, peserta itu harus melewati babak
bonus... aduh! Soalnya susah-susah... dan peserta terakhir ini selalu
mengatakan “pas”, atau bila sudah menjawab, jawabannya salah! Aku merasa numero
unonya sudah tidak seru lagi. Di depan Auditorium tempat lomba (numero uno), ada
anak-anak SMP sedang lomba membuat mading. Namun, karena aku tidak enak sama
mereka (peserta dan panitia), maka aku turun ke kantor papi, dan berisistirahat
disana.
Setelah duduk
sebentar, aku keluar lagi dan bermain ular! (sudah biasa) aku sering geli sendiri,
melihat para mahasiswa ketakutan melihat ular, atau buaya, atau iguana...
padahal kan, #rapopo... bahkan, aku bermain dengan ular pohon (Boiga sp.), ular pohon adalah ular yang
memiliki bisa menengah. Namun, ular pohon disana sudah jinak, dan ia hanya
menyemburkan bisa saat panik, ketika kita memegangnya terlalu kuat (mengingat
badannya yang kecil), atau saat mencari mangsa... jadi, kalau belum biasa
pegang ular, mending belajar pegang yang besar dulu, seperti piton (Phyton reticulatus),
atau yang tidak terlalu besar ataupun kecil, seperti ular pelangi (Xenopeltis unicolor) .
Selain ular, kita juga bisa pegang iguana dan buaya lho! Namun iguana tahun ini
adalah iguana yang besar bernama Barney (tahun lalu, iguana yang dibawa adalah
yang besar dan yang kecil bernama Kevin dan Oscar), oh ya, selain Iguana yang
dikasih nama, Ular Piton (Phyton reticulatus)nya juga dikasih nama kok, salah
satunya Chiko. Dari tiga piton yang dibawa, satu piton sedang menderita
sariawan (kasian ya?).
Rupanya, sariawan
tidak hanya bisa diderita manusia, tapi bisa juga diderita oleh ular. Selain
sariawan, ular juga bisa flu, bersin, dan batuk... hehehe. Kalau mereka bersin
atau batuk, bunyinya lucu lho (tapi tetep aja kasian -_-). Penanganannya?
Gampang, biarkan saja mereka, dan berikan makanan bergizi seperti biasa. Kalau
misalnya ada iguana yang jamuran kulitnya, bisa juga dimandikan pakai
sabun-sabun lembut, dan tidak boleh tertelan. Ular juga harus dimandikan, pakai
air yang dicampur dengan sabun, jangan sampai tertelan juga. Caranya? Jangan
rendam ular di dalam air (ya iyalah, emang cucian, direndem? :p)
Kali ini aku juga
jatuh cinta dengan (cieeeee) Ular Mono. Ular Mono (Candoia Carinata Carinata) adalah
tipe ular yang ganteng eh salahhh... anteng. Dan saking antengnya, ular
tersebut bisa dijadikan gelang... bayangkan!
“mbak, gelangnya
bagus, beli dimana?”
“ini bukan gelang
mbak... belinya di ka*kus”
“terus apa dong?”
“ini ular mbak...
ular mono halmahera”
*mbakke ngcriiit
Hahahaha... keren
banget deh... jadi pengen punya... oh ya, buat yang mau punya ular mono, mereka
makanannya cicak, dan kalau ular kalian habis selesai makan, jangan kalian
pakai buat mainan dulu. Mereka perlu “vakum” sekitar 5-7 hari dari tangan kita.
*supaya_gak_setres. Ini berlaku untuk semua ular lho ya! Makanan ular
macam-macam, ada yang tikus (phyton), ada serangga (ular pohon) dan masiiiih
banyaaaak lagiiiiiii...
Kalau semisal, kita
terkena bisa, misal di salah satu jari tangan kita, kita harus cepat-cepat
mengikat pergelangan tangan kita, jangan terlalu kencang, agar bisa tidak cepat
mengalir ke seluruh tubuh. Jangan terlalu banyak bergerak, jangan ditoreh
lukanya (dibuat tambah besaaar), dan jangan banyak bergerak. Kalau punya alat
penghisap semacam pipet, atau suntik, bisa dipakai. Yang jelas jangan pakai
mulut, dan segera datang ke rumah sakit.
Selain pertolongan
pertama tadi, mindset kita begitu
digigit ular harus positif. Pawang tadi bercerita. Ada salah satu orang di
daerah bantul yang digigit oleh Strychnos
lucida, atau lebih dikenal sebagai ular kayu yang tidak punya bisa
samasekali, dan seharusnya tidak punya efek apapun terhadap tubuh. Karena mindset
orang ini, orangnya pingsan deh... intinya, setinggi apapun bisa ular yang
masuk kedalam tubuh kita saat digigit, mindset
kitalah yang membuat semua kemungkinan yang kita pikirkan terjadi.
Sekian dulu
dariku... kalau kamu mau tahu lebih banyak tentang ular, kalian bisa datang ke
BioFair yang diadakan sampai sabtu besok... Ciao!
Comments
Post a Comment