Pengalamanku Bermain Pantomim
~Kota Untuk Manusia~
Awal Februari,
tepatnya setelah kami pentas panggung boneka, kami berkenalan dengan teman
baru. Yang bernama
Risang;yang ternyata teman lama anak – anak Hipo Bumi – biasa dipanggil Icang.
Ayahnya, Om Jamal; biasa dipanggil Pak Je; adalah seorang seniman.
Ia (Om Jamal) sedang menggarap sebuah
pementasan berjudul “kota untuk manusia”, yang mengkritik penyalahgunaan
trotoar. Kami diajak ikut serta dalam pentas tersebut. Kami latihan 2 kali
seminggu (karena kami anak – anak Homeschool, kami latihan setiap pagi)
Berhubung waktu pentas sudah semakin
dekat, kami juga harus menyelaraskan semua adegan supaya lebih “halus”. Selain
itu kami juga harus berkenalan dengan
pertisipan lain, supaya lebih kompak. Maka kami bergabung dengan komunitas lain,
latihan di sore hari.
Kami bertemu dengan komunitas sepeda
“Last Friday Ride”, komunitas difabel “SAPDA Jogja”, Mahasiswa Jurusan
Arsitektur UGM “Wex Architecture 2013”, dan kami, komunitas Homeschooling.
Mungkin, kami memang tidak akrab, dan
tidak sangat mengenal mereka orang per orang, tapi masalah komunikasi… kami
baik – baik saja… tidak ada kata malu, gengsi atau minder
Rasanya, pentas di TBY (lagi),
kehormatan besar… karena orang yang bisa pentas di TBY bukan sembarang orang.
Sekaligus nostalgia, karena suasana pentas ini, mirip sekali dengan suasana
pentas pertama di TBY… selalu ramai.
Tapi… ini adalah pentas pantomim
pertamaku di depan umum… antara malu karena dandanannya, dan malu takut salah
akting/adegan… :)
Kata Om Jamal, jangan pernah takut
salah, dan gak perlu khawatir, semua pasti baik – baik saja. Asal, kita bisa
menjaga emosi kita
Kesan pentas pantomim ini… sangatlah
asyik, ramai, dan meriah. Setiap orang memiliki sifatnya masing – masing. Dan
tidak ada satupun dari mereka yang
kubenci, meskipun mungkin mereka agak mengesalkan.
Pesan setelah pentas pantomim ini…
semoga ada “reuni” yang melibatkan semua partisipan. Tidak hanya selama pentas
saja berteman tapi bisa selama – lama – lama - lamaaaaaaaaanya… dan bisa ada
pentas lain, semisal: teater musikal, atau drama, dan sejenisnya.
~LOVE~ART~PEACE~
Comments
Post a Comment